0

Just Let it Rain

Posted on Minggu, 27 Desember 2009


Ketika air membasahi bumi
Tak ada lagi yang tersembunyi

Tentang hati yang pedih
Tentang jiwa yang beku
Tentang amarah yang membuncah

Semua topeng senyum wajah perkotaan yang pernah kita lukis
Semua tonggak ego simbol kekuatan yang pernah kita buat dengan liat
Luruh bersama serbuan air yang memaksa kita jujur
Bukan hanya untuk orang lain

Tapi juga jujr pada diri sendiri

Akuilah, tak selamanya senyum itu ada
Mengaku saja, bahwa selamanya manusia juga pasti rapuh,
Kedinginan dalam dunia yang terus membeku
Marah dengan segala usaha yang ditanggapi acuh tak acuh

Hidup terlalu keras untuk ditangisi
Tapi jiwa ini terlalu sepi jika selalu bersembunyi


Terima kasih hujan,
telah singgah dan bermurah hati
Menawarkan rintikmu untuk penawar perih
Mengijinkan kami yang terluka
Menitipkan airmata disela-sela butir-butir kecilmu...

Posted in

No Comments

Discussion